PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF PADA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LEBAK DIMEDIASI PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI

Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kerja inovatif pada sektor pemerintahan atau perusahaan, antara lain yaitu servant leadership, budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi. servant leadership dan budaya organisasi menjadi
faktor utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan perilaku kerja inovatif.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh servant leadership dan budaya organisasi terhadap perilaku kerja inovatif pada pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Lebak dimediasi persepsi dukungan organisasi.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif, populasi sebanyak 89 ASN, teknik sampling purposive random sampling dengan rumus taro yamane, sampel 47 pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak dengan menyebar kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan aplikasi SmartPLS 3.
Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan servant leadership terhadap perilaku kerja inovatif (2) budaya organisasi tidak berpengaruh secara positif dan signifkan terhadap perilaku kerja inovatif (3) persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif (4) servant leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi dukungan organisasi (5) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi dukungan organisasi (6) persepsi dukungan organisasi dapat
memediasi hubungan antara servant leadership dan perilaku kerja inovatif (7) persepsi dukungan organisasi tidak dapat memediasi hubungan antara budaya organisasi dan perilaku kerja inovatif.
Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak diharapkan untuk terus meningkatkan perilaku kerja inovatif dengan penerapan servant leadership dan budaya organisasi yang lebih baik, sehingga pegawai merasa didukung oleh organisasi. Peneliti
selanjutnya untuk meningkatkan ketelitian dalam menganalisis data, memperluas populasi dan sampel penelitian dan menambah variabel bebas seperti budaya kerja inovatif, budaya organisasi inovatif, OCB agar hasil lebih komprehensif.