DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN UMKM DI KABUPATEN LEBAK

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada masih rendahnya literasi keuangan dan keterbatasan pengelolaan keuangan pelaku UMKM, serta meningkatnya penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi digital (fintech). Pada tahun 2020 49.942 terjadi penurunan signifikan tahun 2021 sebesar -2% (2020-2021), Hal ini terjadi karena pandemi covid-19 yang menyebab kan masyarakat lockdown sehingga tidak ada
aktivitas diluar ruangan, angka ini menyebabkan data jumlah UMKM di kabupaten lebak menurun. Akan tetapi terjadi peningkatan tahun 2022 sebesar 2,7% (2022-2023).
akan tetapi tidak terjadi perubahan yang signifikan pada tahun 2023-2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak financial technology dan literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Pada penelitian ini populasi yang diteliti
yaitu UMKM di Kabupaten Lebak yang berjumlah 50.149 yang terdaftar pada tahun 2024. Sampel penelitian berjumlah 100 responden pelaku UMKM yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Lebak, yaitu Rangkasbitung, Kalanganyar, Cibadak,
Warunggunung, Sajira, Cimarga, Leuwidamar, dan Cikulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial technology dan literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap pengelolaan keuangan. Hal ini menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi keuangan digital dan peningkatan literasi keuangan dalam memperbaiki perencanaan serta implementasi keuangan UMKM. Penelitian di masa depan di harapkan agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan cakupan geografis dan populasi yang lebih luas, serta memasukan variabel tambahan seperti gaya hidup konsumtif, perilaku impulsif, atau tingkat pendapatan sebagai faktor potensial yang mempengaruhi pengelolaan keuangan dalam konteks digital.